Pemberian hadiah
bisa menjadi salah satu simbol dalam sebuah kekerabatan atau kedekatan. Suatu
hadiah juga menjadi salah satu media dalam menjalin hubungan baik, di Jepang
pun juga memiliki tradisi saling berbagi yang kuat antar sesamanya sehingga tidak
heran jika saling memberi hadiah antar sesama kerabat dekat di Jepang sudah
sangat lumrah. Namun tata cara atau etika pemberian hadiah di Jepang tentu saja
memiliki perbedaan dan terkadang bisa membingungkan bagi kebanyakan dari kita
ketika harus menyesuaikan diri dengan tradisi memberi hadiah ini. Jangan sampai
niat baik minna-san untuk mempererat kekerabatan dengan seorang teman dari Jepang
malah berdampak buruk pada hubungan kekerabatan minna-san, bukan karena dia
tidak suka dengan hadiah yang minna-san beri akan tetapi karena hadiah itu
tidak sesuai dengan tata cara yang ada dalam etika kebudayaan mereka.
Mungkin saja si
penerima hadiah memiliki toleransi untuk memaklumi minna-san sebagai seorang pendatang,
akan tetapi bukankah lebih bagus lagi jika niat baik minna-san tersebut
dibarengi dengan pemahaman yang baik tentang kebudayaan mereka. Meskipun tidak
secara langsung, hal tersebut bisa membuat mereka jauh lebih menghargai
minna-san.
Di Jepang ada beberapa situasi atau pun event di mana seseorang harus memberikan hadiah kepada para kerabat mereka, sekali lagi terkadang culture lag menjadi momok bagi minna-san yang masih lumrah dengan hal ini, tapi jangan kawatir minna-san karena Jika ada gula maka akan selalu ada semut jadi jika ada tradisi maka akan selalu ada petunjuk atau tata cara dalam menjalankannya, beruntungnya Jepang tidak pernah lepas dari hal ini. Berikut ini berbagai macam situasi serta tata cara untuk memberikan hadiah dalam kebudayaan masyarakat Jepang, pelajarilah sebelum memutuskan untuk membelanjakan uang minna-san di toko hadiah terdekat.
Ochugen
Ochugen dapat diartikan
sebagai hadiah pertengahan tahun, biasanya periode ini jatuh pada pertengahan tahun sekitar
tanggal 15 Juli . Ochugen menjadi salah satu tradisi saling memberi hadiah yang paling
terkenal di Jepang, orang orang di Jepang akan memberikan hadiah kepada kerabat
yang mereka kenal sebagai rasa terimakasih atas hutang budi dari jasa jasa yang
telah mereka berikan. Ochugen bisa dalam bentuk makanan ataupun barang akan tetapi
hadiah yang sangat populer diberikan sebagai Ochugen adalah komoditas atau
barang yang diproduksi langsung oleh pabrik atau produsen dan dapat diantarkan
langsung kepada si penerima hadiah, ini disebut sebagai “Sanchokuhin”.
Jika minna-san
tidak sanggup menyediakan “Sanchokuhin” minna-san juga dapat menggantinya dengan
minuman seperti bir ataupun jus karena berhubung hadiah "Ochugen" ini diberikan bertepatan dengan
musim panas di Jepang maka produk produk minuman akan sangat dihargai si
penerima hadiah. Barang barang kebutuhan sehari hari seperti minyak goreng, sabun,
ataupun bumbu bumbu dapur yang merupakan bahan pokok juga dapat minna-san
berikan sebagai Ochugen. Harga dari barang barang tersebut bisa sangat
bervariasi akan tetapi biasanya berkisar antara 2000 yen hingga 5000 yen, nilai
ini disesuaikan dengan seberapa dekat atau eratnya hubungan kekerabatan antara
si pemberi dan penerima hadiah.
Setelah mengemas
Ochugen pada sebuah tempat seperti kotak, lalu tempelkanlah “noshi” pada kotak
tersebut. “Noshi” merupakan kertas untuk menulis nama minna-san sebagai orang yang
memberikan hadiah tersebut pada bagian bawah kertas, lalu pada bagian atas kertas
dapat minna-san tulis “Ochugen” yang menandakan minna-san memberikan hadiah itu
sebagai Ochugen.
Oseibo
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Ochugen hanya saja waktu memberikannya adalah di penghujung tahun, sekitar tanggal 5 dan 20 Desember. Tata cara menyiapkan hadiah ini juga sama seperti Ochugen yaitu dengan menempelkan “Noshi” dan menuliskan nama minna-san dan ingat untuk mengubah tujuan hadiah sebagai “Oseibo” dengan menuliskannya pada bagian atas kertas.
Hadiah yang bisa minna-san jadikan sebagai Oseibo pun tidak jauh berbeda dengan Ochugen, biasanya produk yang bisa dikonsumsi seperti bir atau produk lokal seperti buah buahan dan juga produk kebutuhan sehari hari seperti sabun dan bumbu dapur. Akan tetapi harap minna-san ingat, Oseibo tidak sama dengan hadiah yang diberikan ketika Natal.
Lalu apa
perbedaan Oseibo dan Hadiah natal? Oseibo diberikan sebagai tanda terima kasih
kepada orang orang atau kerabat yang telah memberikan kebaikannya kepada
minna-san sepanjang tahun dan bersifat lebih ke aspek pekerjaan seperti teman
kantor, klien kerja, atau orang yang minna-san anggap berjasa seperti dokter
langganan minna-san, sedangkan Hadiah natal bersifat lebih pribadi sehingga
pihak yang menjadi penerima hadiah dibatasi hanya kerabat terdekat seperti anggota
keluarga, teman dekat, dan pacar.
Jika Ochugen
merupakan hadiah di akhir tahun maka Otoshidama adalah hadiah yang diberikan di
awal tahun baru. Tepatnya pada tanggal 1 hingga 3 Januari, para orang dewasa di
Jepang memberikan hadiah sejumlah uang kepada anak anak. Biasanya ketika
berkunjung ke rumah teman atau kerabat, maka otoshidama akan diberikan kepada anak
anak mereka.
Jumlah uang yang
biasanya diberikan minimal 1000 yen dan harus uang lembaran/kertas, uang receh
atau koin tidak diperbolehkan diberikan sebagai Otoshidama. Banyak uang yang diberikan
disesuaikan dengan umur mereka yang menerima, biasanya anak yang lebih tua
mendapat jumlah uang yang lebih banyak akan tetapi pada saat ini kebanyakan
jumlah uang ini disamakan agar tidak terjadi pertengkaran antara kakak dan
adik.
Uang kertas tadi
dilipat menjadi tiga bagian sehingga ukurannya sesuai untuk dimasukkan kedalam
amplop warna warni yang digunakan untuk Otoshidama ini. Minna-san bisa melihat video
dibawah ini untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara mempersiapkan
Otoshidama, douzoo….
Menurut survey
yang diadakan oleh “Kumon Children research institute” rata rata seorang anak
usia sekolah dasar di Jepang dapat mengumpulkan uang sekitar 1000 hingga 5000
yen dari Otoshidama yang ia dapatkan dan anak usia SMP hingga SMA dapat
mengumpulkan hingga 10 ribu yen!!
Ketika minna-san
kembali dari urusan bisnis di luar kota atau bahkan di luar negri, juga pada saat
minna-san mengunjungi Jepang dan menginap di rumah salah satu kerabat atau
teman minna-san yang berada di sana, maka ada baiknya jika minna-san membawa
sebuah hadiah yang menandakan rasa hormat dan terima kasih minna-san atas
kebaikan mereka yang telah menyediakan tempat untuk minna-san. Hadiah ini biasa
disebut sebagai Omiyage yang juga bisa dikatakan sebagai buah tangan, karena
biasanya hadiah yang dijadikan sebagai Omiyage adalah barang barang yang
menjadi produk lokal dari tempat asal minna-san.
Omiyage biasanya
merupakan produk produk lokal yang menjadi ciri khas sebagai produk oleh oleh
dari penduduk lokal setempat. Setiap daerah di Jepang tentu memiliki Omiyage
yang berbeda, produk lokal ini biasanya dibawa sebagai oleh oleh kepada anggota
keluarga atau pun teman minna-san setelah minna-san kembali dari sebuah
perjalanan atau liburan di suatu daerah. Omiyage non makanan seperti aksesoris, kerajinan tangan, atau souvenir mungkin lebih sering kita
kenal sebagai cindera mata. Tidak sulit untuk menemukan toko yang menjual Omiyage di suatu daerah di Jepang, Omiyage bisa sangat bervariasi mulai dari panganan seperti kue sampai pada kerajinan tangan unik khas penduduk lokal jadi minna-san memiliki cukup banyak pilihan untuk dibawa sepulang dari perjalanan minna-san.
Cukup sulit untuk mendefinisikan satu per satu situasi dan kondisi dimana kita harus memberikan hadiah, bahkan di Jepang ketika seorang laki laki mendapatkan hadiah dari pacarnya saat hari valentine maka ia harus menggantinya dengan memberi hadiah kepada si perempuan dengan harga tiga kali lipatnya dari yang ia terima dikemudian hari tepatnya satu bulan setelahnya yaitu pada saat perayaan white day. Dengan membiasakan diri minna-san akan dapat memahami secara keseluruhan tradisi ini, yang terpenting adalah cara minna-san membawa diri ketika menghadapi kebudayaan yang berbeda. Dengan sedikit pemahaman yang sudah minna-san dapat setidaknya itu akan lebih mempermudah minna-san. Jadi… apa minna-san sudah memutuskan hadiah yang akan diberikan? Douzoo…. :)
Cukup sulit untuk mendefinisikan satu per satu situasi dan kondisi dimana kita harus memberikan hadiah, bahkan di Jepang ketika seorang laki laki mendapatkan hadiah dari pacarnya saat hari valentine maka ia harus menggantinya dengan memberi hadiah kepada si perempuan dengan harga tiga kali lipatnya dari yang ia terima dikemudian hari tepatnya satu bulan setelahnya yaitu pada saat perayaan white day. Dengan membiasakan diri minna-san akan dapat memahami secara keseluruhan tradisi ini, yang terpenting adalah cara minna-san membawa diri ketika menghadapi kebudayaan yang berbeda. Dengan sedikit pemahaman yang sudah minna-san dapat setidaknya itu akan lebih mempermudah minna-san. Jadi… apa minna-san sudah memutuskan hadiah yang akan diberikan? Douzoo…. :)
Site Reference:
Hamyo |
artikel yang sangat menarik , terimakasih .
BalasHapus