“Buanglah sampah
pada tempatnya” kaliamat yang sudah sering minna-san dengar sebagai himbauan
untuk menjaga kebersihan ini tentunya akrab di telinga minna-san, lalu bagaimana
orang Jepang menyikapi kalimat ini? “Buanglah sampah pada golongannya” ini
mungkin lebih tepat untuk mereka. Jangankan membuang sampah sembarangan,
membuang sampah pada sembarang tempat sampah pun termasuk menyalahi peraturan!!
Pemerintah
Jepang sangat ketat dalam membuat peraturan tentang kebersihan dan pengolahan
sampah, namun peraturan yang sangat ketat dan cukup rumit ini menjadi tantangan
yang cukup menyulitkan bagi para pendatang asing yang baru menetap di Jepang.
Seberapa sulit dan ribetnya membuang sampah di Jepang? coba bayangkan jika
minna-san baru saja pindah dan menetap di sebuah daerah di Jepang, minna-san
telah seharian membersihkan rumah dan mengumpulkan satu kantong plastik besar yang
dipenuhi oleh sampah di tempat tinggal minna-san, kemudian perlahan minna-san
membawanya ke tempat pembuangan terdekat. Berharap menemukan tempat pembuangan
sampah berupa tanah lapang yang dipenuhi gundukan gundukan sampah akan tetapi
yang minna-san temui malah ada lebih dari 7 tong sampah dengan label gambar
golongan sampah yang berbeda di sisi depannya.
Begitulah
minna-san, membuang sampah di Jepang tidak sesimpel memilah sampah organik dan
anorganik apalagi menyatukan semua jenis sampah kedalam satu bak sampah besar.
Penggolongan sampah di Jepang cukup rumit, terlebih lagi peraturannya berbeda
dari satu kota dengan kota lainnya. Hal ini tergantung kebijakan dari
pemerintah lokal daerah setempat, bahkan di Kamikatsu penggolongan jenis sampah
ini mencapai 44 tipe!! Bisa dibayangkan berapa lama minna-san akan beridiri
memegang botol minuman yang sudah kosong karena kebingungan untuk membuangnya
ke tempat sampah yang tepat.
Di Jepang, pada
umumnya sampah digolongkan menjadi sampah yang dapat dibakar (burnable), sampah
yang tidak dapat dibakar (non-burnable), dan sampah daur ulang. Sekali lagi tidak ada definisi jenis yang
pasti untuk memilah sampah mana yang masuk kedalam burnable atau non-burnable
ini karena itu tergantung dari peraturan pemerintah lokal setempat jadi akan
berbeda beda di setiap daerah. Untuk sedikit membantu minna-san dalam
penggolongan ini biasanya setiap produk kemasan yang dapat didaur ulang
mencantumkan label label berikut ini pada kemasannya:
Untuk
mempermudah para pendatang biasanya setiap pemerintah lokal daerah setempat
menyediakan penyuluhan atau sosialisasi khusus bagi para pendatang untuk
memberikan informasi tentang tata cara pengolahan sampah ini. Pastikan juga
minna-san menghubungi local office di daerah tempat minna-san menetap, jika
minna-san beruntung beberapa pemerintah lokal juga menyediakan pamphlet berbahasa
Jepang ataupun inggris yang berisi petunjuk lengkap khususnya untuk
penggolongan sampah ini dengan menggunakan gambar sehingga akan sedikit
mempermudah minna-san jika belum terlalu mengerti bahasa Jepang.
Pengumpulan
sampah rutin oleh petugas kebersihan juga terkadang cukup membingungkan karena tidak
setiap harinya minna-san bisa seenaknya mengumpulkan setiap golongan sampah
yang sudah minna-san pilah pada plastik sampah untuk diserahkan kepada petugas
kebersihan. Biasanya sampah (burnable)
akan diangkut oleh petugas sampah tiga kali dalam seminggu sedangkan untuk
sampah (non-burnable) hanya satu kali dalam seminggu dan sekali lagi tentunya
jadwal ini tergantung dengan daerah dimana minna-san tinggal.
Pastikan
minna-san memilah sampah untuk di daur ulang dengan tepat dan mengumpulkannya
kedalam plastik sampah daur ulang yang dapat minna-san beli seharga 40-60 yen,
jika minna-san mengumpulkan golongan sampah yang salah pada saat hari
pengumpulan, maka sampah minna-san tidak akan diangkut oleh petugas kebersihan.
Untuk sampah daur ulang berupa kertas Koran, majalah, ataupun buku tidak dapat
minna-san kumpulkan begitu saja dalam satu plastik sampah tadi, melainkan
minna-san harus memisahkannya dengan cara menumpuk dengan rapi kertas kertas Koran
tersebut lalu diikat kuat agar tidak terpisah. Beberapa pemerintah lokal
memiliki kebijakan untuk menuliskan nama serta alamat pemilik sampah Jika golongan
sampah tidak sesuai maka sampah tersebut akan dikirim kembali ke pada
pemiliknya, bayangin deh minna-san dapat paket kiriman sampah ke tempat tinggal
minna-san gimana tuh rasanya?
Lalu bagaimana
dengan sampah sampah besar seperti mobil yang sudah rusak dan tidak terpakai? Biasanya
para pengendara mobil di Jepang menyerahkannya kepada pabrik mobil untuk didaur
ulang kembali, biaya yang dikeluarkan tidaklah murah bisa mencapai 7.000 hingga
18.000 yen minna-san!! Hmmm….. mungkin ini salah satu alasan kenapa orang
Jepang lebih suka naik transportasi umum terutama kereta, ya… ya… bisa jadi!!
Ribetnya sistem
daur ulang dan pengolahan sampah di Jepang tentunya untuk satu tujuan yang baik
pula. Hasilnya, dapat dikatakan Jepang memiliki sistem pengolahan sampah dan
daur ulang terbaik di dunia dengan hampir 50% tingkat daur ulang pada material
bekas yang sudah tidak terpakai lagi, tuh ecofriendly banget kan minna-san.
Penggolongan
sampah yang ribet tentunya juga bertujuan untuk memudahkan proses ini, sehingga
peran masyarakat Jepang yang rela ribet untuk membuang sampah juga berpengaruh
besar dalam pencapaian ini. Jadi gak apa apa dong ribet kan untuk kebaikan kita
dan lingkungan tempat kita tinggal nih minna-san, kalo uda di Jepang gak ada
lagi deh pertanyaan “sudah membuang sampah pada tempatnya belum?” Itu sih sudah
gak level lagi bagi mereka minna-san, mereka sudah step to the next level jadi “sudahkah
buang sampah pada tempat sampah yang tepat?” terus….. pertanyaan pun tertuju
pada diri kita masing masing nih minna-san, “sudahkah berpikir untuk membuang
sampah minimal pada tempatnya?” Douzoo….
Site Reference:
Hamyo |
Ijin Sedot
BalasHapusSilahkan :) jangan lupa kasih site reference dan link back nya ya ke blog ini :)
Hapusah iya aku juga pernah nonton anime shinchan waktu pengolahan sampah.
BalasHapusbetapa ribetnya keluarga shincan.
memang ribet juga sih salah sedikit aja sampah di kembalikan ke pemiliknya..
Btw thx untuk infonya kak >.< b
Sama sama minna ^.^
Hapusmoal ka udag ku urang indonesia mah! hahaha
BalasHapus