Salah satu alasan
paling masuk akal untuk mengunjungi Jepang pada saat musim panas adalah Summer
Matsuri. Keunikan festival atau matsuri musim panas yang menawarkan pengalaman
khas bagi setiap orang yang ambil bagian dalam perhelatannya sanggup membuat
seseorang rela berhadapan dengan banyaknya serangga mengerikan yang berkeliaran saat musim panas dan tentu juga rela menantang teriknya matahari musim panas. Mungkin
saja minna-san adalah salah satunya, jika berencana mengunjungi Jepang pada
saat musim panas pastikan minna-san tidak melewati 5 summer matsuri ini,
douzoo….
1. Nebuta
Matsuri
Tanggal Perayaan,
2 sampai 7 Agustus
Tempat Perayaan,
Aomori-shi - Aomori
Tel:
017-723-7211 (Aomori Tourist and Convention Center)
Banyak teori
tentang awal mula dari alasan matsuri ini digelar salah satunya adalah dari
kisah tentang penumpasan para golongan pemberontak di distrik Aomori oleh
Jendral Tamuramaro di awal tahun 800 masehi. Kisah tersebut menyatakan Jendral
Tamuramaro memerintahkan pasukannya untuk membuat makhluk berbentuk raksasa
yang disebut sebagai “Nebuta” sebagai senjata untuk menakut nakuti para
pemberontak.
Cerita lainnya
menyatakan awal mula Nebuta matsuri berawal dari Tanabata festival di negara China.
Salah satu kebiasaan para masyarakat yang menggelar festival ini adalah
menghanyutkan sebuah kotak lampion ke laut yang didalamnya dinyalakan sebuah lilin
untuk mengusir arwah jahat siluman pasir yang datang pada saat musim panas.
Hingga saat ini para warga Aomori masih menggunakan kebiasaan membuat lampion
ini disetiap perayaan Nebuta Matsuri dengan beragam bentuk dan desain yang
berbentuk seperti makhluk raksasa. Dengan diterangi cahaya warna warni lampion
raksasa yang tingginya mencapai hingga 5 meter ini, para warga Aomori berkumpul
dan berdansa seraya dengan alunan gendang dan seruling, Minna-san patut mencoba
menjadi bagian dari mereka di festival ini. :)
2. Chagu Chagu
Umakko
Tangal Perayaan,
Hari sabtu pada minggu ke dua di bulan Juni
Tempat Perayaan,
Onikoshi Soozen Jinja, Takizawa Mura, Iwate-gun, Iwate
Tel:
019-684-2111 (Commerce, Industry and Sightseeing Section of Takizawa Village)
Chagu chagu
merupakan sebuah onomatopoeia atau perumpamaan dari bunyi dentingan lonceng.
Pada festival ini sekitar 100 kuda akan dihiasi dengan kain tradisional
berwarna warni yang memiliki banyak lonceng di setiap sisinya. Kuda kuda ini
akan digiring dengan menempuh jarak 15 km dari desa Takizawa menuju ke kota
Morioka. Gemuruh irama dentingan suara lonceng yang dikeluarkan oleh 100 kuda
ini lah yang menjadi awal nama “Chagu
chagu” pada festival ini.
Perayaan ini
digelar sekitar 200 tahun yang lalu sebagai tanda terimakasih masyarakat di
prefektur Iwate kepada para kuda yang telah bekerja keras dalam membantu
mempermudah kegiatan pertanian padi. Pertanian padi bukanlah sebuah pekerjaan
yang mudah bukan hanya untuk seorang manusia tapi juga untuk hewan, masyarakat
Iwate terkenal dengan budi daya kuda dan pemanfaatannya untuk mempermudah
kegiatan mereka sehari hari salah satunya dalam kegiatan pertanian padi.
Masyarakat Iwate hidup harmonis berdampingan dengan para kuda di kehidupan
sehari hari mereka, festival ini pun menjadi bukti salah satu bentuk rasa
terimakasih dan apresiasi mereka kepada para kuda yang telah mempermudah tugas
mereka di kehidupan sehari hari.
3. Akita Kanto
Matsuri
Tanggal
Perayaan, 3 sampai 6 Agustus (dimulai pukul 7 malam)
Tempat Perayaan,
Akita-shi, Akita
Tel:
018-866-2112 (Executive Committee of Akita Kanto Matsuri)
Perayaan ini
merupakan salah satu perayaan terbesar di Tohoku Region (meliputi: Fukushima,
Miyagi, Iwate, Aomori, Yamagata, dan Akita). Awal mula festival ini berasal
dari ritual Tanabata, yang digelar pada malam 7 juli, periode ini disebut
sebagai Neburi-Nagashi untuk menghalau segala jenis energi jahat yang membawa
petaka dan penyakit. Kata “Kanto” pada nama festival ini sendiri merupakan
sebuah tiang bambu setinggi 8 meter dengan beberapa palang bambu yang saling
bersilangan menjadi tempat menggantungkan 46 lampion seakan akan membentuk setangkai
padi. Kanto ini bertujuan untuk mengusir iblis, Kanto yang memiliki berat 60 kg
dinamakan o-waka dan bentuk yang lebih kecil dinamakan chu-waka, ko-waka, dan
yo-waka.
Pada festival
ini para pemuda akan berkumpul dengan kostum festival tradisional,
mengenakan Hachimaki Headband, dan kaos kaki tabi berwarna putih dengan sandal jerami
Zori sebagai alas kaki mereka, hentakan kaki mereka beriringan menjalin harmoni
dari alunan suara drum dan seruling yang dimainkan. Mereka pun berkeliling di sekitar Kota
sambil membawa Kanto tadi dengan berusaha menjaga agar lilin lilin di dalam
setiap lampion yang digantungkan pada Kanto tidak padam.
4. Yamagata
Hanagasa Matsuri
Tanggal
Perayaan, dimulai dari 5 Agustus
Tempat Perayaan,
Dari Tokamachi hingga Nanokamachi Yamagata-shi
Tel:
023-642-8753 (Yamagata Hanagasa Festival Committee)
Meskipun
terbilang baru, festival ini merupakan salah satu festival terbesar di Tohoku
region sama seperti Akita Kanto Matsuri. Digelar sebagai festival secara resmi
pada tahun 1964, hingga kini Yamagata Hanagasa Matsuri menjadi salah satu
festival musim panas terbesar yang setiap tahunnya dihadiri sekitar 1 juta
penonton!!
Hanagasa
merupakan topi yang dihiasi dengan motif dekorasi bunga yang cantik. Sebanyak
sepuluh ribu penari berpartisipasi setiap tahunnya pada festival ini dan mereka
di pecah menjadi 100 grup dengan satu grup penari berisi sejumlah penari dengan
warna baju dan Hanagasa yang sama. Parade pun dimulai dengan menyusuri jalanan
utama di kota Yamagata, para penari ini menyajikan tarian yang atraktif dengan
menggunakan Hanagasa yang mereka kenakan dan salah satu ciri khas dari festival
ini adalah ketika para penari serentak menyuarakan “Yassho,Makkasho” beriringan
dengan tabuhan drum Hanagasa-daiko akan
menyajikan pengalaman yang tak terlupakan untuk minna-san ketika berada disana.
5. Narita Gion
Matsuri
Tanggal
Perayaan, 9 sampai 11 Juli
Tempat Perayaan,
Naritasan Shinshoji di Chiba
Tel:
0476-24-3232
Parade Omikoshi
dari Kuil Naritasan Shinshoji akan digiring dengan parade besar disekitar jalan
omotesando. Tidak hanya parade akan tetapi beberapa kompetisi musikal
tradisional juga digelar bersama dengan meriahnya parade Omikoshi yang dihadiri
lebih dari 400 ribu pengunjung setiap tahunnya.
Festival ini
juga merupakan sebuah perayaan penyambutan sebagai pertanda bahwa musim panas
telah tiba. Para warga benar benar seperti tidak beristirahat sedikitpun karena
meriahnya perayaan ini, diawali dengan parade omikoshi di hari pertama, hingga
akhirnya “Sobiki” di hari ketiga sebagai penutup dari kemeriahan festival ini.
Festival ini sebagai simbol penghormatan dari warga kepada Dainichi-Nyorai
(Dainichi Buddha)
Musim panas di
Jepang adalah salah satu periode paling tepat untuk berkunjung apalagi jika
minna-san merupakan seorang penggila festival, berburu festival tradisional
seperti matsuri lokal tersebar di setiap daerah yang berbeda beda diseluruh
Jepang. 5 matsuri tadi hanya sebagai contoh, apakah minna-san pernah menghadiri
matsuri di atas atau ada matsuri yang tidak kalah menarik selain dari daftar di
atas? Silahkan share di kolom komentar ya minna-san, douzoo…..
Site Reference:
Hamyo |
festival musim panas di jepang sampai ada 5 perayaan ya .
BalasHapus