Permainan Kartu
atau Card game adalah salah satu bagian dari subculture Jepang yang sangat
terkenal. Trading card maupun Card Game memiliki banyak macam dan tata cara
bermain yang berbeda beda, tahukan minna-san bahkan jauh sebelum Vanguard
bahkan sebelum Yu Gi Oh permainan Kartu di Jepang sudah ada.
Karuta, bisa
dibilang adalah nenek moyang ataupun awal mula semua Card Game modern yang ada di
Jepang pada saat ini. Karuta merupakan sebuah Game Card tradisional Jepang yang
diperkenalkan oleh bangsa Portugis pada abad ke-16. Karuta Sendiri berasal dari
kata portugis “Carta” yang memiliki artian “Kartu”, dan dijadikan permainan
kartu tradisional Jepang bernama “Thensou Karuta” dan “Unsun Karuta”.
Dari berbagai
Jenis Karuta yang ada dan berbagai macam jenis aturan permainan yang tercipta,
awal mula dan dasar dari permainan karuta sebenarnya adalah berlomba secara
cepat menentukan kartu yang sesuai dan mengambil kartu tersebut sebelum lawan.
Akan tetapi
permainan tersebut di larang oleh Shogun Tokugawa untuk mereka yang berada di
kalangan bawah sehingga orang orang yang berada di kalangan bawah mulai membuat
tempat tempat persembunyian untuk bermain Karuta. Biasanya tempat tempat tersebut
merupakan area rahasia yang tersembunyi di sebuah toko dan hanya mereka
kalangan bawah lah yang memiliki kode khusus pada saat ingin memasuki tempat
tersebut. Misalkan seorang pelanggan toko yang datang dan memberi kode dengan
cara menggaruk hidung, sang pemilik toko akan mengerti dan membawa pelanggan tersebut
ke area tersembunyi yang di bangun di dalam toko tersebut khusus untuk mereka
yang ingin berjudi dengan menggunakan Karuta.
Pada zaman Edo,
Karuta mulai populer tidak hanya pada kalangan bawah akan tetapi sudah menjadi
permainan yang umum di masyarakat luas. Karuta menjadi salah satu perjudian yang
populer bersamaan dengan Perjudian menggunakan dadu, sehingga membuat peraturan
yang semakin ketat untuk melarang adanya perjudian Karuta pun muncul.
Lambat laun mulai banyak jenis jenis permainan Karuta
lainnya yang muncul sebagai pengganti dari Karuta yang dilarang. Hana karuta
adalah salah satunya, karena kepopulerannya yang menyebar keseluruh penjuru
negri, Hana karuta pada akhirnya banyak dipakai sebagai permainan kartu untuk
perjudian. Kepopuleran Hana Karuta ini juga berdampak pada banyaknya jenis
permainan karuta lainnya yang menyebar secara luas di Masyarakat.
Setiap penduduk lokal
dari daerah yang berbeda memiliki permainan dan Jenis Karuta yang berbeda beda
pula. Berikut ini merupakan contoh beberapa Karuta yang berkembang di
masyarakat lokal Jepang:
1. Jomo Karuta
Jomo Karuta merupakan
salah satu jenis karuta yang pada setiap kartunya memiliki penggambaran tentang
sejarah dan tempat tempat terkenal dari Prefektur Gunma, hingga saat ini Jomo
Karuta masih dapat minna-san temui dan di Jual pada beberapa toko buku yang
tersebar di Prefektur Gunma.
2. Uta Garuta
dan Hiyakunin Isshu
Uta Garuta
merupakan jenis Karuta yang pada setiap kartu tertera puisi waka, total kartu
dari uta garuta ada sebanyak 100 kartu. Para pemain diharuskan untuk
mencocokkan setiap potongan bait puisi yang tertera pada kartu dan merangkainya
menjadi puisi secara utuh. Sub Genre dari uta garuta yang terkenal pada awal
abad ke-13 adalah “Ogura Hyakunin Isshu”, permainan ini memiliki 100 puisi yang
tersebar di setiap kartu dan ditulis oleh pengarang puisi terkenal pada era
tersebut.
3. Obake Karuta
Jika di artikan
secara harfiah maka Obake Karuta memiliki artian ”Ghost Card” atau “Monster
Card”, inilah bentuk paling awal dari jenis Karuta yang mirip dengan berbagai
macam trading card modern seperti card game Yu-Gi-Oh ataupun Pokemon Trading Card. Setiap kartu
pada Obake Karuta memiliki gambar monster pada mitologi Jepang kuno, cara
bermainnya adalah salah seorang wasit akan membacakan sebuah cerita yang
berhubungan dengan salah satu monster mitologi yang ada pada kartu tersebut,
para pemain akan mencari kartu monster yang tepat, Obake Karuta menguji pengetahuan para
pemainnya tentang legenda dan mitologi Jepang Kuno.
4. Hanafuda /
Hana Karuta
Sudah dijelaskan
sedikit pada bagian awal artikel ini bahwa Hanafuda atau Hana Karuta merupakan
salah satu jenis permainan Karuta yang berkembang di masyarakat pada zaman edo.
Satu dek Hanafuda memiliki 48 kartu bergambar lukisan flora dan fauna dengan
nuansa khas tradisional Jepang, Hal yang membuat Hanafuda menjadi salah satu
jenis Karuta yang paling terkenal tidak hanya karena berbagai macam bentuk dan
aturan permainannya yang beragam akan tetapi nilai seni yang terkandung pada
setiap kartu.
Salah satu
bentuk permainan yang menggunakan set kartu Hanafuda adalah "Hana Awase". Jumlah
pemain maksimal ada 3 orang, Setiap pemain harus berlomba secara cepat untuk mencocokkan
kartu di tangan dengan kartu yang di letakkan di lantai permainan yang diambil
dari dek kartu yang tersedia. Ketika kartu seorang pemain habis dan kartu yang
tersedia di Dek juga habis maka permainan berakhir.
Permainan Karuta hingga saat ini masih dapat minna-san jumpai diberbagai daerah di Jepang bahkan masih banyak di produksi dan dijajakan baik sebagai omiyage atau buah tangan chiri khas dari suatu daerah lokal. Meskipun kepopuleran trading card games modern sudah sangat menjamur dan telah menjadi subculture di Jepang, akan tetapi pelestarian tradisi sudah menjadi chiri khas di Jepang sehingga warisan budaya seperti Karuta pun tidak lekang termakan oleh zaman.
"Karuta Ceremony di Yasakajinja"
Author:
![]() |
Hamyo |
chihayafuru ! chihayafuru !
BalasHapus