Konbanwa minna-san, di postingan "Act Like Native Japanese" ini akan ada banyak panduan tentang tata krama dalam budaya Jepang yang tentunya sangat bermanfaat untuk minna-san pelajari demi menghindari culture shock, Naah di postingan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana tata krama saat berada di dalam restoran sushi yang ada di Jepang. Douzoo.... :)
Memutuskan untuk
makan di restoran sushi yang benar benar berada di Jepang merupakan suatu
tantangan kultur tersendiri, bisa juga berujung kepada culture shock karena
beberapa aturan dan tata karma yang berbeda dengan restoran sushi yang berada
di luar Jepang atau kita bisa menyebutnya “non-autentich” restaurant. Hmmm….
bahasa mudahnya restoran Sushi KW yang pemiliknya bukan orang Jepang asli dan
berada di luar Jepang. Bagaimana cara membedakan Restoran Sushi Ori dan yang
KW? Mudah, jika ada kata “Sushi” pada nama restoran tersebut, kemungkinan besar
itu restoran sushi KW. Kenapa begitu? Karena kebanyakan bahkan sebagian besar
nama restoran sushi di Jepang biasanya menggunakan nama yang unik, nama
tersebut bisa jadi diambil dari nama pemilik restoran itu sendiri atau pendiri
dari restoran tersebut yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Oke kembali ke topik,
jika minna-san belum pernah sama sekali mencoba menyantap sushi di Jepang
ataupun minna-san yang berencana untuk segera berangkat ke Jepang setelah
membaca postingan ini ada baiknya memperhatikan beberapa “Tata krama” saat
berada di dalam restoran sushi. Mungkin tata krama ini berbeda dengan restoran
sushi non-autentik yang berada di luar Jepang karena biasanya sudah disesuaikan
dengan kultur penduduk lokal setempat.
Sebagian dari
minna-san mungkin sudah berpengalaman dan suka tantangan culture shock tapi ada
pula yang mungkin tidak terlalu berpengalaman dengan hal ini. Untungnya Jepang
selalu memiliki panduan hampir dalam segala hal!! Termasuk tata krama dalam kultur mereka. Bagi seorang turis atau pendatang tentu hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari culture shock.
Jangan bingung
ketika ingin memasuki sebuah restoran sushi di Jepang, apapun yang ada di dalam
hanya sekumpulan orang yang makan sushi tentunya jadi kenapa harus takut? cukup
beranikan diri, siapkan dompet (tentunya minna-san gak berharap sushi gratis
kan), tarik nafas dalam dalam lalu perlahan melangkah masuk restoran.
“Irasshaimase”
kata ini akan diucapkan sebagai sambutan selamat datang bagi minna-san, Silahkan duduk dan buang nafas yang sudah
minna-san tahan sejak dari pintu masuk tadi. Oke jika sudah duduk manis dengan
tenang di sebuah bangku panjang dan tepat di depan minna-san seorang chef
dengan terampil memainkan pisaunya untuk memotong motong seekor ikan menjadi
potongan potongan tipis itu artinya sekarang saat nya memesan!!
Image source "Counter seat adalah tempat terbaik untuk duduk"
Memberikan
pesanan mungkin sulit, terkadang bagi mereka yang tidak tau apa saja konten
menu yang disediakan akan cendrung menunggu terlebih dahulu, lirik kanan kiri
sambil memperhatikan apa yang dimakan oleh para pelanggan disekitar, baru
kemudian memesan dan ternyata tidak sesuai dengan selera!! Jadi penting untuk
minna-san terlebih dulu mengenal apa saja konten pada menu yang disediakan di sebuah
restoran sushi.
Nigiri-Zushi:
Sushi dengan topping biasanya merupakan Raw
Fish atau ikan mentah segar.
Makimono: Sushi
yang berbentuk Roll atau gulungan nasi dan dibungkus rumput laut dengan varian
isi ditengahnya. Ada yang berupa Roll biasa (Makizushi) dan ada juga yang
berbentuk seperti kapal perang (Gunkanmaki)
1. How to Order
- Minna-san bisa
memberitahu chef yang sedang bertugas dengan meminta Sushi yang disajikan agar disesuaikan
dengan “kapasitas” dompet minna-san atau
bisa juga langsung menunjuk ke sebuah gambar sushi yang tersedia di dalam menu.
- Sekali lagi
jangan melihat pesanan yang tersaji di kebanyakan piring para pelanggan lainnya
dan melewatkan varian menu lainnya hanya karena merasa “yang banyak dipesan
berarti yang paling enak” lidah setiap orang berbeda beda, jadi beranilah
mencoba beberapa varian yang disediakan pada daftar menu. Sebuah pesanan dengan
varian menu berbeda akan menandakan bahwa minna-san menghargai chef yang sedang
bertugas dan terkesan menjalin hubungan yang baik antara pelanggan dan chef.
- Beberapa orang
mengatakan jika ingin menilai kualitas dari sebuah restoran sushi, cobalah
untuk menyantap sushi “egg rolls” yang mereka hidangka. Beberapa menu lainnya
seperti “anago” dan “konoshiro” juga dapat disantap untuk membuktikan seberapa
ahli chef yang ada di restoran tersebut dalam menghidangkan sushi. Jika setelah menyantap menu tersebut minna-san
gak muntah dan dengan senang hati berkata “Oishi”, selamat!! Minna-san telah
masuk ke restoran sushi yang tepat dengan chef yang berbakat
- Ketika chef
mulai menghidangkan “Makimono” itu berarti santapan minna-san mulai memasuki
babak akhir *halah* jadi jika minna-san ingin memesan menu tambahan, pastikan
perut minna-san masih sanggup menampung beberapa roll sushi lagi.
2. How to eat
- Makanlah sushi
segera setelah chef restoran menghidangkan pesanan ke hadapan minna-san
- Jika tidak
terlalu terampil menggunakan sumpit, lebih baik minna-san menggunakan tangan
saja. Sushi boleh dimakan baik menggunakan tangan ataupun sumpit.
- Masukkan sushi
secara penuh kedalam mulut minna-san, jangan memakannya dengan sedikit demi
sedikit. Jika merasa ukuran sushi terlalu besar untuk satu kali santap,
mintalah chef untuk mengecilkan ukurannya.
- Ketika
mencelupkan sushi ke dalam soy sauce, hal yang harus minna-san perhatikan
adalah bagian yang dicelupkan hanyalah nato (topping sushi) bukan keseluruhan
sushi, tidak perlu membasahi bagian nasi dari sushi tersebut dengan soy sauce
cukup celupkan sebagian daging topping nya saja.
- Mungkin
sedikit susah untuk menerapkan hal ini pada Gunkan sushi, jadi tidak apa apa
selama minna-san mencelupkan bagian roll rumput lautnya terlebih dahulu.
3. Hal Hal yang
harus dihindari
- Jangan terlalu
banyak mencelupkan bagian sushi pada soy sauce sehingga menghilangkan rasa dari sushi itu sendiri.
- Jangan mencelupkan
neta (topping sushi) dengan terlebih dahulu memisahkan dari nasi nya lalu
menaruhnya kembali ke atas nasi.
- Mungkin duduk
di counter seat atau kursi panjang yang berada tepat di depan chef yang sedang
beraksi dengan pisaunya untuk mengolah daging daging sushi menjadi kesan yang
berbeda tetapi ada baiknya jika minna-san tidak menggunakan parfum yang
memiliki aroma sedikit tajam agar tidak bercampur dengan aroma alami dari sushi
yang akan dihidangkan.
- Bersikaplah
selayaknya minna-san sudah terbiasa makan di restoran tersebut dan sudah
memiliki pengetahuan tentang tata krama dalam bersikap di dalam sebuah restoran
sushi, juga memiliki paling tidak sedikit pengetahuan tentang sushi yang
disediakan. Itu akan menjadi aspek penting untuk menjaga suasana saat
berinetarksi langusng dengan sang chef. Jika minna-san sudah mengikuti arahan
dari postingan ini dengan baik dari awal sampai akhir, mungkin poin terakhir ini cukup
mudah untuk dilakukan :)
Author:
Hamyo |
artikel yang sangat menarik, terimakasih.
BalasHapus