Tepat pada hari ini 11 maret 2 tahun yang lalu, Jepang
mengalami masa kelam yang sangat mengerikan. Gempa besar beserta tsunami
menerjang habis sebagian Jepang, titik bencana berlokasi di prefektur miyagi
tepatnya di pesisir pantai Tohoku. Gempa yang berkekuatan 8,9 skala richter ini
menyebabkan hempasan ombak tsunami yang sangat besar, krisis yang terjadi di
Jepang saat itu benar benar mencapai titik terparahnya. Banyak korban jiwa yang berjatuhan,
fasilitas pendidikan, pelayanan masyarakat semua rata bahkan bisa dikatakan benar
benar hancur membentuk kepingan dan tumpukan.
Belum lagi tragedi ini berlanjut pada bocornya reaktor
nuklir pada pusat pembangkit listrik tenaga nuklir di fukushima, ribuan pekerja
harus siap mati demi meredam radiasi nuklir yang mulai mencapai batasannya.
Bahkan banyak para pekerja sukarelawan dalam tugas meredam radiasi nuklir ini
menjadi korban dari ganasnya radiasi yang kian hari kian meningkat, tidak ada
kata pulang untuk mereka yang merelakan diri ataupun ditugaskan dalam tanggung
jawab yang sangat besar ini, tekad yang kuat serta pengorbanan.
Sungguh masih pekat sekali di ingatan penduduk Jepang bahkan
mungkin dunia karena betapa sulitnya masa masa itu, masa dimana seluruh
headline berita, majalah, koran, memuat tentang tragedi ini setiap harinya. Banyak bantuan dan dana dari donatur juga
berbagai gerakan dan organisasi sosial yang memberikan perhatian serta rasa
turut berduka kepada Jepang, tanpa terkecuali Indonesia yang pada saat itu
menggalang gerakan “Pray for Japan”. Tentu bukan Jepang namanya jika tidak bisa
keluar dari sebuah “Krisis” separah apapun itu, karena begitulah cara mereka
bekerja.
Namun kenangan akan masa kelam itu masih terus diingat
sampai saat ini, bencana alam terbesar yang melanda Jepang 2 tahun yang lalu
tersebut masih meninggalkan bekas baik secara fisik maupun mental untuk para penduduk
Jepang. Pemerintah Jepang pun mewaspadai akan hal ini, usaha usaha sederhana
seperti penerapan alarm peringatan gempa pada setiap ponsel genggam di Jepang
adalah contoh kecil nya karena kita tidak pernah bisa memprediksi dengan pasti
kapan alam akan mengamuk untuk yang kedua kalinya.
Berikut ini adalah beberapa foto untuk mengenang tragedi 2
tahun yang lalu, dimana kekuatan alam yang sedang mengamuk dan tidak bisa lagi
dibendung:
Anjloknya sebuah rumah di kawasan kota Sukagawa Image source |
"Pusaran air gelombang tsunami di pelabuhan oarai, ibaraki prefektur" Image source |
Bandara Narita yang Tergenang Banjir Sesaat Setelah Terhempas Oleh Tsunami Image source |
Pasokan makanan yang mulai habis Image source |
"Peti container yang berhamburan terlihat seperti balok mainan di taman kanak kanak" Image source |
Jalan yang tebelah di saitama prefektur Image source Kendaraan yang tersapu oleh hempasan gelombang tsunami di Hitachinaka Image source
Solidaritas antar negara juga membawa pengaruh besar untuk Jepang sehingga membuat mereka bisa keluar dari krisis yang sangat mengerikan ini, sekarang sudah 2 tahun sejak tragedi itu. Pembersihan puing puing, serta perbaikan dan pembangunan kawasan yang rusak akibat tragedi tersebut tentu saja sudah sangat baik sekali, akan tetapi kenangan akan hari yang sangat mengerikan itu mungkin masih membekas hingga kini.
masih ingatkah kalian dengan tragedi tersebut? apa kalian sudah pernah ke Jepang beberapa waktu belakangan ini, apa saja sisa sisa peninggalan bencana tersebut yang kalian ketahui hingga saat ini masih ada atau seberapa besar perubahan Jepang semenjak 2 tahun terlepas dari tragedi mengerikan tersebut? share info dan pendapat kalian di kolom komentar ya, Arigatou gozaimasu Minna-san :)
|
Author:
Hamyo |
tsunami di jepang pada waktu itu memang sangat parah, banyak sekali kerusakan setelahnya.
BalasHapus