Minna san Konichiwa :D di postingan sebelumnya gue sudah
memperkenalkan kalian dengan hewan penggerutu yang tinggal di dalam kulkas, nah
sekali lagi yang satu ini juga sebuah konsep eco friendly hanya saja dalam
wadah yang berbeda yaitu seni. “Hah seni yang eco friendly?”, ya benar ini
seni dan ini eco friendly!!
Image 2 source "Furoshiki cloth"
Inilah dia Furoshiki, sebenarnya furoshiki hanyalah bahan
kain yang berbentuk persegi dan memiliki variasi ukuran yang berbeda beda. “Lah
terus? Dimana letak seninya?” tenang saja, untuk masalah seni orang Jepang
tidak pernah kehabisan ide, mereka selalu memiliki inovasi seni yang bisa
dikatakan tidak terpikirkan oleh banyak orang. Lalu, bagaimana cara mereka
mengubah furoshiki yang hanya sehelai kain berbentuk persegi empat ini menjadi
sebuah seni??
Let the Japanese working, and then the miracle happen!!
Furoshiki berasal dari kata “furo” yang berarti mandi dan “shiki”
yang berarti pelindung atau pembungkus. Pada era edo (1603-1868) public bath
sangat lah populer di Jepang, orang orang yang berangkat untuk menyegarkan
tubuh dengan mandi di public bath, menggunakan handuk mereka sebagai pembungkus
barang barang yang mereka bawa ke public bath, dan di sinilah furoshiki
berawal. Seiring dengan berjalannya waktu, orang Jepang mulai menyadari “Jika
kita bisa memakai pembungkus ini untuk membawa perlengkapan mandi, kenapa tidak
kita coba untuk hal lainnya” bisa dibayangkan betapa hipster dan inovatif nya
orang yang pertama kali memikirkan ide ini.
Pada saat ini, furoshiki masih terus digunakan oleh orang
orang Jepang. Seperti membungkus kotak bento untuk makan siang di sekolah
atau pun membungkus botol sake yang akan dibawa sebagai hadiah untuk kerabat
dekat pada saat berkunjung. Lebih dari sekedar pembungkus yang mempermudah
membawa barang, saat ini furoshiki berubah menjadi sebuah seni “wrapping art”.
Bagaimana bisa? Sekali lagi “let the Japanese working” :D
Image 4 source "Ta Daaaaah!! Furoshiki bag"
Sebelumnya bahan bahan furoshiki yang digunakan untuk
membungkus barang bawaan hanyalah kain biasa, tapi inovasi mulai tercipta.
Bahan kain biasa tersebut digantikan dengan bahan yang lebih memiliki nilai
jual seperti bahan kimono, tentunya dengan motif yang beragam dan sangat indah dari
bahan kimono ini membuat barang yang dibungkus menjadi lebih menarik untuk
dilihat. Semakin banyak nya variasi barang yang bisa dibungkus dengan
menggunakan furoshiki, tehnik dan pola untuk membungkus pun mulai mengalami
variasi dan disinilah “wrapping art” furoshiki mulai tercipta. :)
Image 5 source "Hmmm...... gimana cara minumnya!!"
"Beberapa tipe dan bentuk Furoshiki" Image 7 source
Image 8 source "Nyan Nyan meaaaaaaaaow!!"
Image 9 source
Jika kita bisa membawa barang dengan pembungkus yang membuat barang bawaan kita terlihat lebih menarik, kenapa masih harus mengandalkan kantong plastik? Semakin banyak nya orang orang yang menggunakan furoshiki untuk membawa barang bawaan, penggunaan kantong plastik pun akan semakin berkurang dan itu sangat baik untuk kelestarian lingkungan terlebih furoshiki bisa digunakan berkali kali dibandingkan dengan kantong plastik. Untuk beberapa hal, tentu saja kita masih mengandalkan kantong plastik tapi dengan membiasakan menggunakan furoshiki untuk membawa barang bawaan sehari hari seperti kotak bekal, botol minuman, membungkus hadiah sebagai pengganti plastik dan kertas kado sangat membantu untuk mengurangi pemakaian kantong plastik.
Image 11 source "Tunggu apa lagi, try to make your own Furoshiki :)"
Bagaimana pendapat kalian tentang furoshiki? apa kalian
ingin mencoba membuat bungkusan furoshiki sendiri? Atau kalian sudah mencoba
untuk membawa kotak bekal dengan furoshiki?
Ayo share pendapat kalian di kolom komentar, Arigatou
Gozaimasu :D
Author:
Hamyo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar