Minna-san , bolehkah
pertama-tama saya bertanya kepada kalian dulu? Boleh? Nah , Apa yang
kalian pikirkan mengenai daerah jepang? Menyenangkan? Romantis?
Idol? Atau mungkin Otaku? No… , kalian jelas salah jika berpikir hanya
itu saja , memang di Jepang terdapat banyak spot menyenangkan yang kita ketahui sebelumnya,
tapi apakah kalian tau? Bahwa Jepang memiliki sisi menyeramkan dari yang kalian kira, bukan sekedar mengenai hantu saja bahkan lebih menyeramkan dari pulau Gunkanjima yang
dibahas pada postingan sebelumya. Kali ini kita akan membahas mengenai hutan terkutuk yang terdapat di
jepang, yang sering disebut Aokigahara, silahkan menikmati , Douzo :)
Image source 2
Image source 2
Hutan Aokigahara atau dapat kita terjemahkan yang memiliki arti “bunuh
diri” terletak Di kota Shizouka (Chūbu, Pulau Honshu,
Jepang) , hutan yang terletak di bagian bawah
barat dari Gunung Fuji di Jepang ini, sering disebut sebagai Lautan Pohon memiliki pemandangan yang amat indah jika kita lihat dari bukit bukit yang berada disana terdapat banyak bebatuan beberapa dan beberapa spot yang menjadi tempat wisata populer. Akan tetapi tahukah kalian, bahwa dihutan tersebut juga merupakan tempat kematian yang amat tenang. Mengapa
begitu? Mungkinkah karena ketenangan yang amat sangat di sana? Tidak adanya satwa liar? Yup, kalian benar, di sana tidak ada sama sekali satwa yang berkeliaran
seperti di hutan pada umumnya.
Hutan ini merupakan salah satu tempat munculnya mitos atau legenda yang mengerikan, kaerna penduduk sekitar percaya bahwa hutan
ini digunakan sebagai
tempat melakukan ritual Ubasute, apa itu? Ubasute atau sering disebut obasute
merupakan ritual dimana Meninggalkan seorang wanita tua di daerah yang sangat
tenang, seperti hutan, gunung, maupun tempat lainnya untuk dibiarkan mati
dengan sendirinya. Tapi
menurut beberapa orang, penyebab kematian di sana bukanlah karna ritual tersebut,
menurut salah satu sumber cerita berupa novel yg diterbitkan pada tahun 1960 karya Seicho Matsumoto yang berjudul
Nami no Tō (Tower of Waves) di mana dalam novel itu menceritakan sepasang kekasih yang mengakhiri hidup
mereka dengan bunuh diri di hutan Aokigahara.
Tingkat kematian di hutan ini selalu meningkat
tiap tahunnya, yang lebih aneh terjadi pada
tahun 2004 terdapat 108 mayat manusia yang
menggantung secara misterius di pohon pohon hutan ini. Pada tahun 2010, ditemukan sekitar 247 orang
yang ingin mencoba bunuh diri di hutan ini dan yang berhasil diselamatkan
berkisar 54 orang. Tapi itu bukanlah angka yang cukup memuaskan untuk
menyelamatkan nyawa sesama manusia.
Begitu terkenalnya tempat ini sebagai tempat untuk bunuh diri, pihak berwenang pun sengaja
memasang papan peringatan di ujung jalur umum. Papan yang merupakan pesan dari
Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri, yang bertuliskan "Hidup Anda adalah hadiah tak
ternilai dari orangtua. Pikirkan lagi orangtua, saudara-saudara, dan anak-anak
Anda. Jangan simpan (masalahmu) sendiri. Bicarakanlah masalah-masalahmu.".
namun tidak hanya aparat yang peduli terhadap hal ini, Seorang ilmuwan, Azusa
Hayano, selama lebih dari 30 tahun. Dia memperkirakan sudah menemukan lebih
dari 100 mayat dalam 20 tahun terakhir, sehingga dia pun membuat film
dokumenter hutan tersebut bersama Vice World yang berisikan mayat-mayat tulang
belulang yang berada disana, dan dia juga memberikan pesan yang penting bagi
anak muda , “Sekarang kita bisa hidup dengan cara online sepanjang hari. Namun,
masalah sebenarnya adalah kita masih perlu melihat wajah orang lain, membaca
ekspresi mereka, mendengar suara mereka sehingga kita benar-benar memahami
emosi mereka - bahwa kita sama-sama ada”
Image source 7 "Tanda Peringatan dilarang Melakukan Bunuh Diri"
Image source 8
Image source 8
banyak sekali orang-orang yang bunuh diri disana, sehingga tempat itu dinamakan hutan kematian.
BalasHapus