Photo by |
Minna-san akhirnya kita bertemu lagi nih di postingan
japanese urband legend Thursday night, naah malem ini kita bakal ngebahas
tentang Hitobashira, apa itu hitobashira?
Pada zaman dahulu, Jepang mengenal kepercayaan hitobashira. Hitobashira
memiliki arti “Humans Pillar”, mereka menggunakan manusia sebagai pengorbanan
pada saat melakukan kegiatan konstruksi terutama pada saat membangun pilar
pilar penopang kastil. Ada kepercayaan dimasyarakat Jepang pada saat itu jika
tidak mengorbankan manusia untuk para dewa maka konstruksi suatu bangunan tidak
akan berjalan secara lancar atau bangunan tersebut akan rapuh dan pada akhirnya
runtuh dengan sendirinya.
Untuk itu diperlukan manusia sebagai persembahan dengan
menguburnya secara hidup hidup pada pilar atau pondasi dari sebuah bangunan,
biasanya sangat sering digunakan pada saat konstruksi pilar kastil. Faktanya
ada beberapa tulang manusia yang ditemukan dibeberapa bangunan bangunan kuno
ataupun kastil di Jepang misalkan di daerah hokkaido, tulang manusia ditemukan
di beberapa terowongan dan jembatan.
Photo by |
Salah satu bangunan yang diyakini memakai hitobashira adalah
Kastil matsue yang berlokasi di prefektur shimane. Kastil ini dibangun sekitar
abad ke-17, pada waktu itu para pekerja konstruksi sangat kesulitan saat mencoba
membangun pondasi pada dinding utama di
pusat kastil ini. Beberapa kali percobaan dilakukan namun dinding tengah yang
menjadi pondasi utama dari kastil ini terus menerus runtuh dengan sendirinya,
mereka merasa bahwa para dewa belum mengizinkan mereka untuk membangun kastil
ini, maka dari itu pencarian hitobashira
yang akan dikorbankan kepada para dewa pun dimulai.
Photo by |
Para pekerja konstruksi memutuskan untuk mencarinya saat
festival bon matsuri di lingkungan setempat, mereka pun menemukan seorang
pendeta perempuan yang mempertunjukkan tarian bon yang sangat indah dan
terampil. Pendeta perempuan ini lah yang kemudian mereka culik dan disegel di
dalam tembok utama pada menara kastil ini, pada akhirnya para pekerja
konstruksi bisa meneruskan pembangunan kastil ini dengan lancar dan kastil ini
pun dapat selesai dibangun.
Akan tetapi penduduk setempat mempercayai bahwa arwah dari
pendeta perempuan itu masih terus bergentayangan di sekitar kastil hingga saat
ini. Konon katanya, jika ada seorang gadis perempuan yang menari di sekitar
bangunan kastil ini maka bangunan kastil akan secara tiba tiba bergetar seperti
akan runtuh. Maka penduduk setempat
membuat peraturan agar tidak ada seorangpun yang menari di sekitar bangunan
kastil ini, begitulah cara mereka untuk menghindari kutukan dari arwah sang
pendeta wanita yang telah dijadikan sebagai hitobashira.
Photo by |
Tidak hanya kastil matsue, masih banyak lagi bangunan bangunan
bersejarah di Jepang yang diperkirakan memakai hitobashira sebagai salah satu
bagian dari struktur bangunannya seperti kastil Ozu di prefektur Ehime atau
bangunan yang terkenal seperti Jembatan Fukushima di Prefektur Tokushima.
Apa minna-san pernah mendengar hitobashira sebelumnya? Atau minna-san
sudah pernah mengunjungi salah satu tempat diatas yang diperkirakan memakai
hitobashira, hati hati ya minna-san. Share juga tempat tempat angker di Jepang yang
minna-san tau di kolom komentar ya, arigatou gozaimasu
Author:
Hamyo |
terimakasih informasinya, sangat menarik.
BalasHapus