Kamikaze, Pasukan Dewa Angin Pemberani dari Jepang - Okonomikatsu

Post Top Ad

Jumat, 13 September 2013

Kamikaze, Pasukan Dewa Angin Pemberani dari Jepang


Haloo mina-san hisashiburi~ *salim*, hari ini saya mau ngebahas tentang sejarah kamikaze, oke langsung aja dimulai ya~

Kamikaze (神風 kamikaze; secara harafiah berarti "angin dewa") adalah sebuah istilah bahasa Jepang yang berasal dari nama angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol pada tahun 1281. "Kamikaze" dalam bahasa Inggris umumnya merujuk kepada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat Jepang pada akhir kampanye Pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal laut sekutu Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang sendiri hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Vice Admiral Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super.

Pasukan kamikaze  dibentuk oleh Laksamana Madya Tokijiro Ohnisi, Panglima Armada Udara Pertama yang membawahi seluruh kekuatan udara Jepang di Filipina. Kesatuan udara kamikaze bentukan Ohnisi lebih dulu menghantan armada kapal induk AS agar kekuatan udara AL AS tak menggganggu serangan armada laut Jepang. 

Para penerbang Kamikaze dilatih lebih keras dan berat. Segala sesuatunya harus lebih dari biasanya dan dipaksakan dalam waktu enam bulan untuk memperisapkan serangan yang diyakini menentukan nasib Jepang itu dimana para instruktur harus mempersiapkan ratusan pilot tanpa pengalaman menjadi pilot kamikaze. Banyak kasus trainee yang dipukul tongkat babu atau pemukul baseball bahkan hajaran dari instruktur. Mereka berlatih di tengah musim dingin, terbang di tengah badai salju berketinggian 1500 kaki.

Sebelum memulai misinya para pilot melakukan ritual perpisahan minum sake, satu per satu pilot masuk ke kokpit pesawat. Sang komandan pangkalan memberikan hadiah pedang samurai pendek dan ikat kepala hamachchi sebagai tanda kebanggaan dan kehormatan bangsa Jepang. Setiap pesawat rata-rata membawa bom seberat 250 kilogram. Pasukan kamikaze juga "mengirim" bom-bom terbang yang dikendalikan pilot. Menurut Ohsini, hanya dengan cara inilah efektivitas kekuatan udara negerinya akan ada pada tingkat maksimal.Oh iya, sebagian besar pilot kamikaze bukanlah pilot profesional, mereka adalah sukarelawan. Para pilot profesional tidak diperbolehkan mengikuti Kamikaze, karena menurut pemerintah jepang, mereka terlalu berharga untuk dikorbankan.

Mungkin banyak yang bingung kenapa banyak sukarelawan yang mau melakukan aksi ini. Jadi, pada saat yang sangat kritikal, tentara Jepang kerap dirasuki semangat Bushido yaitu semangat loyal dan menjunjung tinggi kehormatan sampai mati. Inilah yang luar biasa dari tentara Jepang dan tak dimiliki bangsa-bangsa lain. Semangat ini merupakan warisan utama dari tradisi Samurai. Mereka berjuang demi kehormatan bangsa dan Kaisar, kalau perlu sampai menyerahkan nyawa.

Walaupun telah memakai taktik Kamikaze, tidak membuat Jepang memenangkan Perang Dunia II. Kalahnya Jepang juga memukul organisator unit Kamikaze pertama Vice Admiral Tekijiro Ohnishi. Pada hari itu dia memanggil padar staf perwiranya di kediaman resminya. Saat pertemuan terakhir Ohnishi menuliskan pesan terakhir

"Untuk jiwa-jiwa tentaraku saya menghaturkan penghargaan setinggi-tingginya untuk keberanian yang telah dilakukan. Dalam kematian aku minta maaf kepada jiwa-jiwa para pemberani ini dan juga kepada keluarganya". Melengkapi testamennya yang terakhir, pada pagi harinya tanggal 16 Agustus, Ohnishi menghunjamkan pedang samurainya ke bagian perutnya. Ia melakukan upacara bunuh diri tradisional, hara-kiri (seppuku).

Walaupun di berbagai sumber sejarah mengatakan bahwa semua pilot Kamikaze melakukan aksi ini dengan bangga dan sukarela, banyak juga sumber yang mengatakan bahwa pilot pilot itu dipaksa untuk mengikuti Kamikaze, Tapi diluar semua itu ada sebuah kalimat yang dituliskan untuk melukiskan pilot Kamikaze

They were not brainwashed or insane. They died to defend their country and family. They are the brave men who sacrificed their lives for country and family”

Bagi mina-san yang ingin mengetahui sejarah kamikaze lebih lanjut, sudah banyak buku tentang Kamikaze, atau mina-san bisa langsung mengunjungi Chiran Peace Muesum For Kamikaze Pilot (yang mungkin akan saya bahas di posting selanjutnya), disana terdapat pesawat yang digunakan oleh para pilot Kamikaze, pakaian, sampai foto foto semua pilot Kamikaze.Oke, sekian dulu postigan saya, Jaa ‘3’)/

 Site Reference:
webchace google

Author:
Faisal 

3 komentar:

  1. agak sadis juga ya jepang..
    karena paham fasismenya mungkin..
    Thanks atas infonya kak .. >.<
    jadi nambah wawasan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sama minna :D tapi Jepang sekarang sudah mulai berubah dan banyak belajar kok dari masa lalu mereka :)

      Hapus
  2. Yg penting "Bushido"

    Kakkoi-ne..~

    BalasHapus

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here