Ribetnya Membuang Sampah di Jepang - Okonomikatsu

Post Top Ad

Rabu, 14 Agustus 2013

Ribetnya Membuang Sampah di Jepang

“Buanglah sampah pada tempatnya” kaliamat yang sudah sering minna-san dengar sebagai himbauan untuk menjaga kebersihan ini tentunya akrab di telinga minna-san, lalu bagaimana orang Jepang menyikapi kalimat ini? “Buanglah sampah pada golongannya” ini mungkin lebih tepat untuk mereka. Jangankan membuang sampah sembarangan, membuang sampah pada sembarang tempat sampah pun termasuk menyalahi peraturan!!

Pemerintah Jepang sangat ketat dalam membuat peraturan tentang kebersihan dan pengolahan sampah, namun peraturan yang sangat ketat dan cukup rumit ini menjadi tantangan yang cukup menyulitkan bagi para pendatang asing yang baru menetap di Jepang. Seberapa sulit dan ribetnya membuang sampah di Jepang? coba bayangkan jika minna-san baru saja pindah dan menetap di sebuah daerah di Jepang, minna-san telah seharian membersihkan rumah dan mengumpulkan satu kantong plastik besar yang dipenuhi oleh sampah di tempat tinggal minna-san, kemudian perlahan minna-san membawanya ke tempat pembuangan terdekat. Berharap menemukan tempat pembuangan sampah berupa tanah lapang yang dipenuhi gundukan gundukan sampah akan tetapi yang minna-san temui malah ada lebih dari 7 tong sampah dengan label gambar golongan sampah yang berbeda di sisi depannya.

Begitulah minna-san, membuang sampah di Jepang tidak sesimpel memilah sampah organik dan anorganik apalagi menyatukan semua jenis sampah kedalam satu bak sampah besar. Penggolongan sampah di Jepang cukup rumit, terlebih lagi peraturannya berbeda dari satu kota dengan kota lainnya. Hal ini tergantung kebijakan dari pemerintah lokal daerah setempat, bahkan di Kamikatsu penggolongan jenis sampah ini mencapai 44 tipe!! Bisa dibayangkan berapa lama minna-san akan beridiri memegang botol minuman yang sudah kosong karena kebingungan untuk membuangnya ke tempat sampah yang tepat.

Di Jepang, pada umumnya sampah digolongkan menjadi sampah yang dapat dibakar (burnable), sampah yang tidak dapat dibakar (non-burnable), dan sampah daur ulang.  Sekali lagi tidak ada definisi jenis yang pasti untuk memilah sampah mana yang masuk kedalam burnable atau non-burnable ini karena itu tergantung dari peraturan pemerintah lokal setempat jadi akan berbeda beda di setiap daerah. Untuk sedikit membantu minna-san dalam penggolongan ini biasanya setiap produk kemasan yang dapat didaur ulang mencantumkan label label berikut ini pada kemasannya:


Untuk mempermudah para pendatang biasanya setiap pemerintah lokal daerah setempat menyediakan penyuluhan atau sosialisasi khusus bagi para pendatang untuk memberikan informasi tentang tata cara pengolahan sampah ini. Pastikan juga minna-san menghubungi local office di daerah tempat minna-san menetap, jika minna-san beruntung beberapa pemerintah lokal juga menyediakan pamphlet berbahasa Jepang ataupun inggris yang berisi petunjuk lengkap khususnya untuk penggolongan sampah ini dengan menggunakan gambar sehingga akan sedikit mempermudah minna-san jika belum terlalu mengerti bahasa Jepang.


Pengumpulan sampah rutin oleh petugas kebersihan juga terkadang cukup membingungkan karena tidak setiap harinya minna-san bisa seenaknya mengumpulkan setiap golongan sampah yang sudah minna-san pilah pada plastik sampah untuk diserahkan kepada petugas kebersihan.  Biasanya sampah (burnable) akan diangkut oleh petugas sampah tiga kali dalam seminggu sedangkan untuk sampah (non-burnable) hanya satu kali dalam seminggu dan sekali lagi tentunya jadwal ini tergantung dengan daerah dimana minna-san tinggal.

Pastikan minna-san memilah sampah untuk di daur ulang dengan tepat dan mengumpulkannya kedalam plastik sampah daur ulang yang dapat minna-san beli seharga 40-60 yen, jika minna-san mengumpulkan golongan sampah yang salah pada saat hari pengumpulan, maka sampah minna-san tidak akan diangkut oleh petugas kebersihan. 

Untuk sampah daur ulang berupa kertas Koran, majalah, ataupun buku tidak dapat minna-san kumpulkan begitu saja dalam satu plastik sampah tadi, melainkan minna-san harus memisahkannya dengan cara menumpuk dengan rapi kertas kertas Koran tersebut lalu diikat kuat agar tidak terpisah. Beberapa pemerintah lokal memiliki kebijakan untuk menuliskan nama serta alamat pemilik sampah Jika golongan sampah tidak sesuai maka sampah tersebut akan dikirim kembali ke pada pemiliknya, bayangin deh minna-san dapat paket kiriman sampah ke tempat tinggal minna-san gimana tuh rasanya?

Lalu bagaimana dengan sampah sampah besar seperti mobil yang sudah rusak dan tidak terpakai? Biasanya para pengendara mobil di Jepang menyerahkannya kepada pabrik mobil untuk didaur ulang kembali, biaya yang dikeluarkan tidaklah murah bisa mencapai 7.000 hingga 18.000 yen minna-san!! Hmmm….. mungkin ini salah satu alasan kenapa orang Jepang lebih suka naik transportasi umum terutama kereta, ya… ya… bisa jadi!!

Ribetnya sistem daur ulang dan pengolahan sampah di Jepang tentunya untuk satu tujuan yang baik pula. Hasilnya, dapat dikatakan Jepang memiliki sistem pengolahan sampah dan daur ulang terbaik di dunia dengan hampir 50% tingkat daur ulang pada material bekas yang sudah tidak terpakai lagi, tuh ecofriendly banget kan minna-san.  

Penggolongan sampah yang ribet tentunya juga bertujuan untuk memudahkan proses ini, sehingga peran masyarakat Jepang yang rela ribet untuk membuang sampah juga berpengaruh besar dalam pencapaian ini. Jadi gak apa apa dong ribet kan untuk kebaikan kita dan lingkungan tempat kita tinggal nih minna-san, kalo uda di Jepang gak ada lagi deh pertanyaan “sudah membuang sampah pada tempatnya belum?” Itu sih sudah gak level lagi bagi mereka minna-san, mereka sudah step to the next level jadi “sudahkah buang sampah pada tempat sampah yang tepat?” terus….. pertanyaan pun tertuju pada diri kita masing masing nih minna-san, “sudahkah berpikir untuk membuang sampah minimal pada tempatnya?” Douzoo….

Site Reference:
Japan-Guide

Author:
Hamyo 

5 komentar:

  1. Balasan
    1. Silahkan :) jangan lupa kasih site reference dan link back nya ya ke blog ini :)

      Hapus
  2. ah iya aku juga pernah nonton anime shinchan waktu pengolahan sampah.
    betapa ribetnya keluarga shincan.
    memang ribet juga sih salah sedikit aja sampah di kembalikan ke pemiliknya..
    Btw thx untuk infonya kak >.< b

    BalasHapus
  3. moal ka udag ku urang indonesia mah! hahaha

    BalasHapus

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here