Act Like Native Japanese - Tata Krama di Restoran Sushi - Okonomikatsu

Post Top Ad

Selasa, 14 Mei 2013

Act Like Native Japanese - Tata Krama di Restoran Sushi

Konbanwa minna-san, di postingan "Act Like Native Japanese" ini akan ada banyak panduan tentang tata krama dalam budaya Jepang yang tentunya sangat bermanfaat untuk minna-san pelajari demi menghindari culture shock, Naah di postingan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana tata krama saat berada di dalam restoran sushi yang ada di Jepang. Douzoo.... :) 

Memutuskan untuk makan di restoran sushi yang benar benar berada di Jepang merupakan suatu tantangan kultur tersendiri, bisa juga berujung kepada culture shock karena beberapa aturan dan tata karma yang berbeda dengan restoran sushi yang berada di luar Jepang atau kita bisa menyebutnya “non-autentich” restaurant. Hmmm…. bahasa mudahnya restoran Sushi KW yang pemiliknya bukan orang Jepang asli dan berada di luar Jepang. Bagaimana cara membedakan Restoran Sushi Ori dan yang KW? Mudah, jika ada kata “Sushi” pada nama restoran tersebut, kemungkinan besar itu restoran sushi KW. Kenapa begitu? Karena kebanyakan bahkan sebagian besar nama restoran sushi di Jepang biasanya menggunakan nama yang unik, nama tersebut bisa jadi diambil dari nama pemilik restoran itu sendiri atau pendiri dari restoran tersebut yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Oke kembali ke topik, jika minna-san belum pernah sama sekali mencoba menyantap sushi di Jepang ataupun minna-san yang berencana untuk segera berangkat ke Jepang setelah membaca postingan ini ada baiknya memperhatikan beberapa “Tata krama” saat berada di dalam restoran sushi. Mungkin tata krama ini berbeda dengan restoran sushi non-autentik yang berada di luar Jepang karena biasanya sudah disesuaikan dengan kultur penduduk lokal setempat.

Sebagian dari minna-san mungkin sudah berpengalaman dan suka tantangan culture shock tapi ada pula yang mungkin tidak terlalu berpengalaman dengan hal ini. Untungnya Jepang selalu memiliki panduan hampir dalam segala hal!! Termasuk tata krama dalam kultur mereka. Bagi seorang turis atau pendatang tentu hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari culture shock.

Jangan bingung ketika ingin memasuki sebuah restoran sushi di Jepang, apapun yang ada di dalam hanya sekumpulan orang yang makan sushi tentunya jadi kenapa harus takut? cukup beranikan diri, siapkan dompet (tentunya minna-san gak berharap sushi gratis kan), tarik nafas dalam dalam lalu perlahan melangkah masuk restoran.

“Irasshaimase” kata ini akan diucapkan sebagai sambutan selamat datang bagi minna-san,  Silahkan duduk dan buang nafas yang sudah minna-san tahan sejak dari pintu masuk tadi. Oke jika sudah duduk manis dengan tenang di sebuah bangku panjang dan tepat di depan minna-san seorang chef dengan terampil memainkan pisaunya untuk memotong motong seekor ikan menjadi potongan potongan tipis itu artinya sekarang saat nya memesan!!

    Image source                      "Counter seat adalah tempat terbaik untuk duduk"

Memberikan pesanan mungkin sulit, terkadang bagi mereka yang tidak tau apa saja konten menu yang disediakan akan cendrung menunggu terlebih dahulu, lirik kanan kiri sambil memperhatikan apa yang dimakan oleh para pelanggan disekitar, baru kemudian memesan dan ternyata tidak sesuai dengan selera!! Jadi penting untuk minna-san terlebih dulu mengenal apa saja konten pada menu yang disediakan di sebuah restoran sushi.

Nigiri-Zushi: Sushi dengan topping biasanya merupakan Raw Fish atau ikan mentah segar.

                                Image source

Makimono: Sushi yang berbentuk Roll atau gulungan nasi dan dibungkus rumput laut dengan varian isi ditengahnya. Ada yang berupa Roll biasa (Makizushi) dan ada juga yang berbentuk seperti kapal perang (Gunkanmaki)

                                Image source
  
1. How to Order
- Minna-san bisa memberitahu chef yang sedang bertugas dengan meminta Sushi yang disajikan agar disesuaikan dengan “kapasitas” dompet  minna-san atau bisa juga langsung menunjuk ke sebuah gambar sushi yang tersedia di dalam menu.

- Sekali lagi jangan melihat pesanan yang tersaji di kebanyakan piring para pelanggan lainnya dan melewatkan varian menu lainnya hanya karena merasa “yang banyak dipesan berarti yang paling enak” lidah setiap orang berbeda beda, jadi beranilah mencoba beberapa varian yang disediakan pada daftar menu. Sebuah pesanan dengan varian menu berbeda akan menandakan bahwa minna-san menghargai chef yang sedang bertugas dan terkesan menjalin hubungan yang baik antara pelanggan dan chef.

- Beberapa orang mengatakan jika ingin menilai kualitas dari sebuah restoran sushi, cobalah untuk menyantap sushi “egg rolls” yang mereka hidangka. Beberapa menu lainnya seperti “anago” dan “konoshiro” juga dapat disantap untuk membuktikan seberapa ahli chef yang ada di restoran tersebut dalam menghidangkan sushi.  Jika setelah menyantap menu tersebut minna-san gak muntah dan dengan senang hati berkata “Oishi”, selamat!! Minna-san telah masuk ke restoran sushi yang tepat dengan chef yang berbakat 

- Ketika chef mulai menghidangkan “Makimono” itu berarti santapan minna-san mulai memasuki babak akhir *halah* jadi jika minna-san ingin memesan menu tambahan, pastikan perut minna-san masih sanggup menampung beberapa roll sushi lagi.

2. How to eat
- Makanlah sushi segera setelah chef restoran menghidangkan pesanan ke hadapan minna-san
- Jika tidak terlalu terampil menggunakan sumpit, lebih baik minna-san menggunakan tangan saja. Sushi boleh dimakan baik menggunakan tangan ataupun sumpit.

- Masukkan sushi secara penuh kedalam mulut minna-san, jangan memakannya dengan sedikit demi sedikit. Jika merasa ukuran sushi terlalu besar untuk satu kali santap, mintalah chef untuk mengecilkan ukurannya.

- Ketika mencelupkan sushi ke dalam soy sauce, hal yang harus minna-san perhatikan adalah bagian yang dicelupkan hanyalah nato (topping sushi) bukan keseluruhan sushi, tidak perlu membasahi bagian nasi dari sushi tersebut dengan soy sauce cukup celupkan sebagian daging topping nya saja.

- Mungkin sedikit susah untuk menerapkan hal ini pada Gunkan sushi, jadi tidak apa apa selama minna-san mencelupkan bagian roll rumput lautnya terlebih dahulu.

3. Hal Hal yang harus dihindari
- Jangan terlalu banyak mencelupkan bagian sushi pada soy sauce sehingga  menghilangkan rasa dari sushi itu sendiri.  

- Jangan mencelupkan neta (topping sushi) dengan terlebih dahulu memisahkan dari nasi nya lalu menaruhnya kembali ke atas nasi.

- Mungkin duduk di counter seat atau kursi panjang yang berada tepat di depan chef yang sedang beraksi dengan pisaunya untuk mengolah daging daging sushi menjadi kesan yang berbeda tetapi ada baiknya jika minna-san tidak menggunakan parfum yang memiliki aroma sedikit tajam agar tidak bercampur dengan aroma alami dari sushi yang akan dihidangkan.

- Bersikaplah selayaknya minna-san sudah terbiasa makan di restoran tersebut dan sudah memiliki pengetahuan tentang tata krama dalam bersikap di dalam sebuah restoran sushi, juga memiliki paling tidak sedikit pengetahuan tentang sushi yang disediakan. Itu akan menjadi aspek penting untuk menjaga suasana saat berinetarksi langusng dengan sang chef. Jika minna-san sudah mengikuti arahan dari postingan ini dengan baik dari awal sampai akhir, mungkin poin terakhir ini cukup mudah untuk dilakukan :)

 Site Reference:



Author:
Hamyo 

1 komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here