Onryou, Hantu yang menaruh dendam - Okonomikatsu

Post Top Ad

Kamis, 14 Maret 2013

Onryou, Hantu yang menaruh dendam

    source 1

Kalau di Indonesia ada hantu yang namanya kuntilanak, di Jepang ada hantu yang disebut Onryou yang memiliki ciri-ciri yang sangat mirip dengan kuntilanak. namun Onryou tidak selamanya berbentuk wanita.. Darimana sih asal-usul hantu Ini?

Hantu Jepang yang disebut Onryou katanya merupakan hantu yang menaruh dendam kepada orang lain pada semasa hidupnya dan biasanya setelah meninggal ia akan gentayangan untuk membalas dendam kepada orang-orang tersebut. Penampakan hantu jepang ini biasanya digambarkan sebagai berikut :
1.Rambut panjang terurai.
2.Memakai kimono putih.
3.Pergelangan tangan menjuntai ke bawah.
4.Biasanya kaki tak tampak menjejak tanah.
  
Bagi masyarakat Jepang, mungkin sosok Onryou sungguh menyeramkan, bukan karena sosoknya sebagai hantu tapi memang dialah hantu dua dunia. Menurut mitos yang beredar di masyarakat Jepang Onryou tidak saja jahat setelah dia mati tapi semenjak masih menjadi manusia pun sosok jahatnya sudah terlihat, itulah sebabnya, ketika dia mati dia masih akan terus memburu orang-orang yang semasa dia hidup belum sempat dia membalaskan dendamnya.


Onryō  adalah makhluk gaib dalam cerita rakyat Jepang yang memiliki kemampuan untuk muncul di alam hayat/dunia manusia demi membalas dendam. Dalam legenda dan cerita rakyat, kebanyakan onryō merupakan arwah wanita, namun onryō pria juga pernah disebutkan, khususnya dalam pementasan kabuki. Menurut legenda, onryō merupakan perwujudan arwah manusia yang saat masih hidup dilanda masalah dan berujung pada kematian mereka. Masalahnya meliputi persaingan, politik, atau penderitaan karena perubahan tingkah kekasih mereka. Setelah meninggal, arwah mereka menjadi hantu penasaran. Asal mula onryō tidak pasti, namun dapat ditelusuri sampai abad ke-8 M tentang gagasan bahwa jiwa yang marah dan penuh dendam dapat memberi pengaruh pada dunia manusia.
                                         Source 2

Dunia arwah menurut kepercayaan Jepang terdiri dari tiga lapisan: surga (Takama ga hara), alam hayat atau alam kehidupan (Ashihara no nakatsukuni), dan alam maut atau alam kematian (Yomi no kumi). Tidak peduli siapa pun orangnya, setelah meninggal maka arwahnya akan pergi ke Yomi, bahkan bagi para Kami (dewa) sekalipun. Meskipun menurut mitologi Jepang jiwa yang sudah berada di alam maut tak dapat kembali lagi ke alam hayat, tetapi jiwa yang kuat dapat mempengaruhi alam hayat entah berdasarkan niat yang baik maupun buruk. Dalam Kojiki (711-2) (kitab tertua tentang sejarah Jepang yang dimulai dari mitos penciptaannya) diceritakan bahwa ketika dewi Izanami wafat, beliau mampu memberi kutukan dari Yomi ke alam hayat. Dalam arti yang sama, onryō mengacu pada arwah—khususnya manusia—yang berubah karena emosi luar biasa untuk melakukan kejahatan tersebut. Catatan terawal mengenai keberadaan onryō ditemukan dalam Shoku Nihongi (797): seorang pejabat tinggi, Fujiwara no Hirotsugu, wafat tahun 740, yang kehilangan kekuasaan dan dikalahkan dalam pemberontakannya yang gagal melawan Genbō, disebutkan bahwa setelah kematiannya, arwahnya mencelakai Genbō hingga meninggal.
Diyakini onryō digerakkan oleh keinginan untuk membalas dendam, seperti contohnya Hirotsugu melawan Genbō. Perwujudan pembalasan dendam mereka dipercaya berbeda-beda mulai dari kesialan yang menimpa musuhnya sampai bencana alam: gempa bumi, kebakaran, badai, wabah, dan kelaparan.

Author:
Mahdi 

1 komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here