Hutan Kematian Aokigahara - Okonomikatsu

Post Top Ad

Kamis, 07 Maret 2013

Hutan Kematian Aokigahara

Written By: Imam


Minna-san , bolehkah pertama-tama saya bertanya kepada kalian dulu? Boleh? Nah ,  Apa yang kalian pikirkan mengenai daerah jepang?  Menyenangkan? Romantis?  Idol? Atau mungkin Otaku? No… , kalian jelas salah jika berpikir hanya itu saja , memang di Jepang terdapat banyak spot menyenangkan yang kita ketahui sebelumnya, tapi apakah kalian tau? Bahwa Jepang memiliki sisi menyeramkan dari yang kalian kira, bukan sekedar mengenai hantu saja bahkan lebih menyeramkan dari pulau Gunkanjima yang dibahas pada postingan sebelumya. Kali ini kita akan membahas mengenai hutan terkutuk yang terdapat di jepang, yang sering disebut Aokigahara,  silahkan menikmati , Douzo :)


    Image source 2


Hutan Aokigahara atau dapat kita terjemahkan yang memiliki arti “bunuh diri” terletak Di kota Shizouka (Chūbu, Pulau Honshu, Jepang) , hutan yang terletak di bagian bawah barat dari Gunung Fuji di Jepang  ini, sering disebut sebagai Lautan Pohon  memiliki pemandangan yang amat indah jika kita lihat dari bukit bukit yang berada disana terdapat banyak bebatuan beberapa dan beberapa spot yang menjadi tempat wisata populer. Akan tetapi tahukah kalian, bahwa dihutan tersebut juga merupakan tempat kematian yang amat tenang. Mengapa begitu?  Mungkinkah karena ketenangan yang amat sangat di sana? Tidak adanya satwa liar? Yup, kalian benar, di sana tidak ada sama sekali satwa yang berkeliaran seperti di hutan pada umumnya.

     Image Source 3

Hutan ini merupakan salah satu tempat munculnya mitos atau legenda yang mengerikan, kaerna penduduk sekitar percaya bahwa hutan ini digunakan sebagai tempat melakukan ritual Ubasute, apa itu? Ubasute atau sering disebut obasute merupakan ritual dimana Meninggalkan seorang wanita tua di daerah yang sangat tenang, seperti hutan, gunung, maupun tempat lainnya untuk dibiarkan mati dengan sendirinya. Tapi menurut beberapa orang, penyebab kematian di sana bukanlah karna ritual tersebut, menurut salah satu sumber cerita berupa novel yg diterbitkan pada tahun 1960 karya Seicho Matsumoto yang berjudul Nami no Tō (Tower of Waves) di mana dalam novel itu menceritakan sepasang kekasih yang mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri di hutan Aokigahara.

                                                 Image Source 4

                                               Image source 5

Tingkat kematian di hutan ini selalu meningkat tiap tahunnya, yang lebih aneh terjadi  pada tahun 2004 terdapat 108 mayat manusia yang menggantung secara misterius di pohon pohon hutan ini.  Pada tahun 2010, ditemukan sekitar  247 orang yang ingin mencoba bunuh diri di hutan ini dan yang berhasil diselamatkan berkisar 54 orang. Tapi itu bukanlah angka yang cukup memuaskan untuk menyelamatkan nyawa sesama manusia.

Begitu terkenalnya tempat ini sebagai tempat untuk bunuh diri, pihak berwenang pun sengaja memasang papan peringatan di ujung jalur umum. Papan yang merupakan pesan dari Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri, yang bertuliskan  "Hidup Anda adalah hadiah tak ternilai dari orangtua. Pikirkan lagi orangtua, saudara-saudara, dan anak-anak Anda. Jangan simpan (masalahmu) sendiri. Bicarakanlah masalah-masalahmu.". namun tidak hanya aparat yang peduli terhadap hal ini, Seorang ilmuwan, Azusa Hayano, selama lebih dari 30 tahun. Dia memperkirakan sudah menemukan lebih dari 100 mayat dalam 20 tahun terakhir, sehingga dia pun membuat film dokumenter hutan tersebut bersama Vice World yang berisikan mayat-mayat tulang belulang yang berada disana, dan dia juga memberikan pesan yang penting bagi anak muda , “Sekarang kita bisa hidup dengan cara online sepanjang hari. Namun, masalah sebenarnya adalah kita masih perlu melihat wajah orang lain, membaca ekspresi mereka, mendengar suara mereka sehingga kita benar-benar memahami emosi mereka - bahwa kita sama-sama ada”

    Image source 7                          "Tanda Peringatan dilarang Melakukan Bunuh Diri"

    Image source 8


1 komentar:

  1. banyak sekali orang-orang yang bunuh diri disana, sehingga tempat itu dinamakan hutan kematian.

    BalasHapus

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here