Hitobashira, Pilar Manusia Pada Bangunan Jepang - Okonomikatsu

Post Top Ad

Kamis, 21 Maret 2013

Hitobashira, Pilar Manusia Pada Bangunan Jepang



Photo by

Minna-san akhirnya kita bertemu lagi nih di postingan japanese urband legend Thursday night, naah malem ini kita bakal ngebahas tentang Hitobashira, apa itu hitobashira?  Pada zaman dahulu, Jepang mengenal kepercayaan hitobashira. Hitobashira memiliki arti “Humans Pillar”, mereka menggunakan manusia sebagai pengorbanan pada saat melakukan kegiatan konstruksi terutama pada saat membangun pilar pilar penopang kastil. Ada kepercayaan dimasyarakat Jepang pada saat itu jika tidak mengorbankan manusia untuk para dewa maka konstruksi suatu bangunan tidak akan berjalan secara lancar atau bangunan tersebut akan rapuh dan pada akhirnya runtuh dengan sendirinya.


Untuk itu diperlukan manusia sebagai persembahan dengan menguburnya secara hidup hidup pada pilar atau pondasi dari sebuah bangunan, biasanya sangat sering digunakan pada saat konstruksi pilar kastil. Faktanya ada beberapa tulang manusia yang ditemukan dibeberapa bangunan bangunan kuno ataupun kastil di Jepang misalkan di daerah hokkaido, tulang manusia ditemukan di beberapa terowongan dan jembatan.

Photo by

Salah satu bangunan yang diyakini memakai hitobashira adalah Kastil matsue yang berlokasi di prefektur shimane. Kastil ini dibangun sekitar abad ke-17, pada waktu itu para pekerja konstruksi sangat kesulitan saat mencoba membangun pondasi pada dinding  utama di pusat kastil ini. Beberapa kali percobaan dilakukan namun dinding tengah yang menjadi pondasi utama dari kastil ini terus menerus runtuh dengan sendirinya, mereka merasa bahwa para dewa belum mengizinkan mereka untuk membangun kastil ini, maka dari itu pencarian  hitobashira yang akan dikorbankan kepada para dewa pun dimulai. 

Photo by
Para pekerja konstruksi memutuskan untuk mencarinya saat festival bon matsuri di lingkungan setempat, mereka pun menemukan seorang pendeta perempuan yang mempertunjukkan tarian bon yang sangat indah dan terampil. Pendeta perempuan ini lah yang kemudian mereka culik dan disegel di dalam tembok utama pada menara kastil ini, pada akhirnya para pekerja konstruksi bisa meneruskan pembangunan kastil ini dengan lancar dan kastil ini pun dapat selesai dibangun.

Akan tetapi penduduk setempat mempercayai bahwa arwah dari pendeta perempuan itu masih terus bergentayangan di sekitar kastil hingga saat ini. Konon katanya, jika ada seorang gadis perempuan yang menari di sekitar bangunan kastil ini maka bangunan kastil akan secara tiba tiba bergetar seperti akan runtuh.  Maka penduduk setempat membuat peraturan agar tidak ada seorangpun yang menari di sekitar bangunan kastil ini, begitulah cara mereka untuk menghindari kutukan dari arwah sang pendeta wanita yang telah dijadikan sebagai hitobashira.

Photo by
Tidak hanya kastil matsue, masih banyak lagi bangunan bangunan bersejarah di Jepang yang diperkirakan memakai hitobashira sebagai salah satu bagian dari struktur bangunannya seperti kastil Ozu di prefektur Ehime atau bangunan yang terkenal seperti Jembatan Fukushima di Prefektur Tokushima.

Apa minna-san pernah mendengar hitobashira sebelumnya? Atau minna-san sudah pernah mengunjungi salah satu tempat diatas yang diperkirakan memakai hitobashira, hati hati ya minna-san. Share juga tempat tempat angker di Jepang yang minna-san tau di kolom komentar ya, arigatou gozaimasu




Author:
Hamyo 

1 komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here